<p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(90, 90, 90); font-family: Ubuntu, Tahoma, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;"> Sanggar Segara Madu Kencana Desa Adat Tanjung sebagai duta  Kecamatan Kuta Selatan  ikut ambil bagian dalam pawai pembukaan  Festival Budaya Badung yang dilaksanakan  Sabtu, 1 November 2014 di areal  Pura Taman Ayun . Penampilan  Sanggar ini  cukup memukau penonton. Mulai dari penampilan  ibu-ibu pengusung gebogan  yang berjumlah 20 orang  denga kostum serasi  merah muda sampai  atraksi  pragmen tari  yang diiringi   oleh ogoh ogoh dalam bentuk Ganeca.  Pragmentari  mengambil lakon “ Moksaka Wahana” .  Lakon tersebut mengisahkan kesombongan dari  Gajamogasuran yang telah mendapatkan kekuatan dari Betara Siwa  sehingga dia merasasa diri paling kuat, angkuh dan berlaku semena mena terhadap kehidupan Dewa di Surga.  Memperhatikan itu Betara Indra mengutus Betara Ganesa untuk membantu para Dewa dari amukan Gajamugasuran. Akhir dari kisah itu  Gajamugasuran kalah dan minta maaf kepada Betara Ganesa  atas perbuatannya. . Sejak itulah Gajamugasuran mengabdikan dirinya sebagai wahana Bhatara Ganesha demi kesejahteraan lahir dan bathin.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(90, 90, 90); font-family: Ubuntu, Tahoma, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;"> Pada kesempatan tersebut Koordinator pawai , Dedik Sumantra, didampingi oleh Penata Tari, I Nyoman Swandana Putra yang juga sebagi pengelola Sanggar menyatakan kebanggaannya bisa tampil di Festival Budaya Kabupaten Badung.  Ini akan memberikan  pengalaman  yang sangat berharga  bagi saya dan Sanggar dalam ajang festival budaya ini, walaupun nantinya sanggar kami tak dapat juara.</p>
Sanggar Madu Kencana ambil bagian dalam pawai pembukaan Festival Budaya Badung
13 Nov 2014