Dari Abu Jadi Harapan: Desa Kutuh Luncurkan Inovasi Paving Block Ramah Lingkungan

Dari Abu Jadi Harapan: Desa Kutuh Luncurkan Inovasi Paving Block Ramah Lingkungan Kutuh, 31 Juli 2025– Desa Kutuh kembali mencatat langkah progresif dalam pengelolaan sampah berbasis inovasi. Bertempat di Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Tuntas Ditempat Teba Kauh, Desa Kutuh secara resmi meluncurkan program pembuatan paving block dari abu residu mesin pembakaran sampah. Program ini tak hanya menjadi terobosan dalam penanganan limbah, tapi juga memberi nilai tambah pada residu yang selama ini dianggap tak berguna. <img height="100px" src="https://kutaselatan.badungkab.go.id/storage/kutaselatan/image/52484789-FF06-4930-971C-2BD800641A62.jpeg" weigth="100px" /> Acara launching yang berlangsung pada Kamis pagi ini dihadiri oleh Camat Kuta Selatan, Perbekel Desa Kutuh, Ketua TP PKK Desa Kutuh, serta para tokoh pemuda desa yang tergabung dalam komunitas Jegeg Bagus Desa Kutuh – duta lingkungan yang menjadi representasi pemuda peduli sampah. Dalam sambutannya, Camat Kuta Selatan menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inovasi ini. Langkah Desa Kutuh ini membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari tingkat desa. Abu yang sebelumnya hanya limbah, kini disulap menjadi bahan bangunan yang bermanfaat. Inilah wajah baru desa-desa kita—berani berinovasi, peduli lingkungan, dan melibatkan pemuda. Saya harap program ini bisa menjadi role model bagi desa-desa lain di wilayah Badung, bahkan Bali secara umum. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara perangkat desa, komunitas lingkungan, dan pemuda setempat. Abu sisa pembakaran sampah yang biasanya dibuang, kini diproses ulang menjadi paving block yang kuat, ekonomis, dan ramah lingkungan. Inovasi ini tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru berbasis daur ulang. Perbekel Desa Kutuh dalam sambutannya menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Desa Kutuh menuju desa bebas sampah dan berkelanjutan. Kami ingin membuktikan bahwa dari limbah pun bisa lahir harapan dan manfaat. Dengan inovasi, kolaborasi, dan semangat gotong royong, kami yakin Kutuh bisa menjadi desa percontohan pengelolaan sampah terpadu di Bali,” ujarnya. Kemeriahan acara semakin terasa dengan penampilan Jegeg Bagus Desa Kutuh, para pemuda yang kini aktif mengampanyekan gaya hidup minim sampah. Mereka tampil bukan hanya sebagai duta sampah, tapi sebagai agen perubahan lingkungan yang aktif turun ke masyarakat. Selain seremoni, acara juga diisi dengan demo langsung pembuatan paving block dan diskusi interaktif tentang ekonomi sirkular. Suasana penuh semangat dan antusiasme menunjukkan bahwa semangat cinta lingkungan kini tumbuh kuat di akar rumput. Desa Kutuh telah memberi teladan bahwa inovasi tidak harus mahal, asalkan lahir dari kepedulian dan semangat perubahan. Dari abu menjadi jalan – bukan hanya makna harfiah, tapi simbol transformasi menuju masa depan yang lebih hijau dan mandiri.