<p>Dari Dapur Jadi Pupuk: Permata Nusa Dua Tunjukkan Cara Bijak Kelola Sampah Rumah Tangga</p> <p>Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan – Kamis, 7 Agustus 2025</p> <p>Di tengah tantangan pengelolaan sampah yang terus meningkat, lingkungan Permata Nusa Dua di Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, tampil sebagai contoh inspiratif dalam mewujudkan solusi berbasis komunitas. Di bawah kepemimpinan Ibu Leri, Kepala Lingkungan yang juga penggagas gerakan ini, warga secara kolektif mengolah sampah organik rumah tangga — termasuk sisa makanan matang — menjadi pupuk kompos berkualitas, melalui teknik komposter rumah tangga dan teba modern</p> <p><img height="100px" src="https://kutaselatan.badungkab.go.id/storage/kutaselatan/image/ADE5DF90-95C3-4682-9E05-C2BAD9BCC655.jpeg" weigth="100px" /></p> <p>Apa yang dilakukan masyarakat di lingkungan ini bukan sekadar rutinitas, tetapi bagian dari kesadaran yang tumbuh kuat: bahwa sampah adalah tanggung jawab bersama, dan solusinya bisa dimulai dari rumah sendiri — dari dapur, bukan dari TPA.</p> <p>Menurut Ibu Leri, kebiasaan ini bukanlah hal baru. “Kami sudah terbiasa memilah dan mengolah sampah sejak puluhan tahun lalu. Ini bukan sekadar proyek, tapi budaya yang diwariskan,” ujarnya dengan penuh keyakinan. Keberlanjutan inilah yang membuat Permata Nusa Dua menjadi model nyata penanganan sampah berbasis sumber.</p> <p>Dengan prinsip tanpa mengotori lingkungan lain , warga dilatih untuk tidak sekadar membuang, tetapi juga memahami nilai dari setiap sisa organik. Melalui pendekatan teknologi sederhana namun efektif seperti komposter dan sistem teba modern, sampah rumah tangga diubah menjadi pupuk yang dapat dimanfaatkan kembali di taman, kebun, atau pertanian warga.</p> <p>Gerakan ini membuktikan bahwa solusi lingkungan tidak selalu memerlukan teknologi canggih atau anggaran besar. Yang dibutuhkan adalah kemauan, kolaborasi, dan komitmen jangka panjang. Dan itu semua telah ditunjukkan oleh masyarakat Permata Nusa Dua — secara konsisten, dari masa ke masa.</p> <p>Inisiatif ini patut dijadikan inspirasi, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga bagi daerah lain yang ingin memulai pengelolaan sampah dari sumbernya. Karena ketika sampah tidak lagi dianggap beban, ia bisa menjadi berkah bagi lingkungan, tanah, dan masa depan.</p>
Dari Dapur Jadi Pupuk: Permata Nusa Dua Tunjukkan Cara Bijak Kelola Sampah Rumah Tangga
11 Aug 2025